Detox Media Sosial


Di akhir 2015 kemarin, saya sampai di satu titik dimana saya sangat-sangat jenuh dengan rutinitas dan kehidupan sosial saya. saya lelah melihat media sosial, saya gak bergairah untuk membuat rencana nongkrong-nongkrong dengan teman-teman. Bosan sebosan bosannya. Hingga akhirnya saya memutuskan untuk log out lalu mendelete aplikasi facebook dan path di hp. saya melakukan percobaan ini selama 1 bulan di bulan Januari kemarin. saat itu saya hanya berpikir untuk merasakan kembali rasanya beberapa tahun lalu ketika era media sosial belum segila sekarang. toh 10 tahun yang lalu saya bisa survive melewati waktu tanpa harus tau kabar ini itu info ini itu kan?!

ditambah setiap kali saya masuk ke studio saya di rumah, saya merasa rindu untuk bikin ini itu tanpa harus berpikir panjang untuk apa, nilai ekonominya berapa dan bagaimana sisi estetikanya norak apa enggak --> efek masuk sekolah desain jadi begini nih mikirnya 😔

jadilah saya mulai coba-coba coret-coret lagi, print ini itu, crafting lagi...karena sekarang eranya instagram banget kan ya, ya udah saya coba upload apa yang saya buat dan mencoba menggunakan fungsi hashtag dengan maksimal (jadinya selama sebulan kemarin hanya buka sosmed instagram). eh ternyata feedback yang saya dapatkan jauh melebihi ekspektasi! jadi bersemangat kan buat bikin-bikin lagi hehehe. Tadinya saya mau fokus buat karya terus hanya dipost di instagram soalnya asik kan tuh cuma perlu 1 foto, edit sedikit, kasih caption dikit lalu tadaaaaa... langsung diliat banyak orang.

Tapi setelah dipikir-pikir kok rasanya postingan blog dengan postingan instagram tuh tingkat kepuasan batinnya beda yah. bikin postingan blog tuh lebih butuh effort, yang mana makin kesini saya semakin menghargai segala sesuatu yang dibuatnya pake niat. mungkin karena makin kesini orang semakin mudah berbagi informasi dan pikiran, alhasil kehidupan kita jadi kepenuhan aneka informasi. mungkin ini juga yang bikin saya bosan dengan path, karena terlalu banyak informasi yang gak penting dengan mudahnya beredar di sana (bahkan dari orang yang saya gak akrab-akrab amat). kalau facebook saya sekarang lebih menggunakan untuk nyari link artikel menarik yang di-share teman-teman saya. untuk tetap update dengan info orang-orang terdekat, saya masih mengandalkan ketemuan langsung, personal chat atau pun grup chat dibanding menyimak timeline media sosial yang bersangkutan.

Btw, percobaan saya ini berakhir dengan 2 minggu berhasil gak buka facebook, dan 1 bulan full gak buka path. yeayy!! alhasil sekarang saya jadi gak terlalu antusias tiap buka path, atau lebih tepatnya saya jadi lebih antusias untuk membahas sesuatu yang ada topik nya, ada isinya atau ada kontennya. dibanding postingan personal, apalagi sampe oversharing.