Emotional Baggage


Emotional Baggage merupakan Istilah yang baru saya ketahui beberapa menit yang lalu, hasil dari blog walking random di blog orang. Setelah membaca tulisan orang tersebut lalu dilanjutkan dengan sedikit googling tentang artinya, saya jadi tertarik untuk sedikit membahasnya di blog saya sendiri.

Kalau dari yang saya baca, saya menyimpulkan emotional baggage adalah beban dari masa lalu yang terbawa sampai sekarang hingga dapat mempengaruhi sikap kita di masa kini. Beban tersebut dapat tercipta dari trauma, kekecewaan dan yang lainnya. Definisi tersebut mengingatkan saya dengan kalimat “Berdamailah dengan masa lalu anda” yang belakangan ini populer di aneka artikel bertema self-help. Mungkin kalimat tersebut tercipta untuk mengatasi emotional baggage ini.

Saya rasa setiap orang memiliki emotional baggage nya masing-masing, yang membedakannya adalah seberapa berat bebannya dan seberapa hebat orang tersebut untuk melepaskan bebannya. Seperti contohnya yang pernah saya temui di lingkungan saya :

- Seseorang yang kini gemar berbagi kebohongan tentang dirinya, dikarenakan di masa lalu ia sering direndahkan.
- Seseorang yang enggan menikah karena kecewa dengan keadaan keluarganya.
- Seseorang yang takut mencoba hal baru, dikarenakan pernah gagal lalu dicemooh oleh orang sekitarnya.
- Seseorang yang mendandani dirinya secara berlebihan kini dikarenakan di masa lalu sering diejek untuk alasan fisik.

Hal ini membuat saya selalu berusaha mengerti setiap bertemu sikap “ajaib” dari orang dewasa. Berusaha sebisa mungkin memahami bahwa mereka memiliki kisahnya sendiri hingga akhirnya membuat mereka bersikap demikian.

Lagipula nyatanya saya pribadi pun setiap hari nya masih terus berusaha untuk berdamai dengan masa lalu saya dan sedikit demi sedikit melepas emotional baggage saya, Kenapa? Karena saya percaya bahwa Energi yang baru hanya dapat masuk kedalam diri kita setelah diberi tempat oleh energi lama yang pergi keluar dari diri kita.